Office Branding

04.21


Apple, Zappos, Innocent Drinks dan Google menjadi contoh bagaimana sebuah office space yang tadinya cuma benda mati bisa disulap mejadi branding medium yang powerful. Mungkin saat ini sudah banyak yang tahu bagaimana perusahaan-perusahaan tersebut memperlakukan karyawannya dengan sangat luar biasa, tetapi hanya sedikit yang berani menerapkan strategi ini karena memang butuh biaya yang tidak sedikit.






Image: Apple Inifinite Loop - Apple Campus


Yang patut diacungi jempol tentu saja visi Manajemen yang menganggap talent harus diperlakukan dengan spesial, karena memang mempertahankan talent yang  kompeten tidak mudah. Banyak sekali opportunity di luar yang bisa membuat karyawan dengan mudah pindah ke perusahaan lain, jika dihitung tentu banyak kerugian yang terjadi dari sisi waktu, tenaga dan biaya jika seorang karyawan memutuskan untuk berhenti.


Di Indonesia juga masih jarang perusahaan yang melakukan hal tersebut, mungkin karena memang talent yang kurang dihargai di sini atau belum memiliki visi ke arah sana. Beberapa venture capitalist, media digital dan perusahaan teknologi sudah berusaha menerapkan dalam skala yang lebih kecil, beberapa agency kreatif juga membuat kantornya sekreatif mungkin supaya karyawannya betah. Namun jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari.

Ke depannya, ketika pasar tenaga kerja skillful semakin ketat, bukan tidak mungkin akan lebih banyak lagi perusahaan lokal yang berani melakukan hal seperti Google atau Apple.



Image: Google Dublin Office



Image: Google Dublin Office



Image: Google Dublin Office


Image: Google Dublin Office


Image: Google Dublin Office




You Might Also Like

0 komentar